Apabila kita berlangganan internet biasanya Provider Internet (ISP)
mempunyai sebuah layanan untuk memisahkan jalur atau gateway antara
koneksi internet Internasional dan OpenIXP. Dengan cara ini para
customer dapat dengan mudah untuk melakukan management bandwith untuk
akses kedua jalur tersebut. Biasanya metode yang sering digunakan adalah
dengan BGP Peer.
BGP (Border Gateway Protocol) adalah salah satu jenis protokol routing yang berfungsi
untuk mempertukarkan informasi antar Autonomous System (AS). BGP ini merupakan
sebuah Dinamic Routing dan pada mikrotik sendiri terdapat beberapa macam fitur
dinamic routing selain BGP seperti OSPF dan RIP. Untuk pertukaran informasi BGP
ini memanfaatkan protokol TCP sehingga tidak perlu lagi menggunakan protokol jenis
lain untuk mengangani fragmentasi, retransmisi, acknowledgement dan sequencing.
[Study Case] Pemisahan Jalur Koneksi Internasioanl dan IIX (lokal) dengan BGP
Peer.
Agar bisa mengetahui mengenai BGP lebih jauh lagi, kita akan langsung mencoba
praktek konfigurasi BGP. Untuk percobaan kali ini kita akan memisahkan jalur
dari koneksi internet Internasioanal dan IIX (lokal). Misal kita berlangganan
internet pada sebuah ISP dengan layanan BGP Peer. Dengan contoh topologi seperti
pada gambar berikut.
Kita memiliki 2 buah link ke internet yaitu IIX dan Internasional yang menggunakan
IP Local (172.16.1.2/30 dan 172.16.4.2/30) dengan satu link client local (192.168.88.0/24)
dan satu link untuk server (menggunakan IP Public 202.73.XXX.11/30). Nah, masing-masing
IP Address tersebut kita tambahkan pada interface router seperti pada topologi
diatas.
Semua IP Address ini hanya sekedar permisalan (dummy), jadi bisa disesuaikan
dengan kondisi real implementasi di lapangan.
Konfigurasi BGP
Setelah kita tambahkan IP Address tersebut pada router, selanjutnya kita akan
konfigurasi pada menu BGP.
Kita pilih pada menu Routing -> BGP.
Pada tab 'Instance' kita tentukan nilai dari paramter AS (Autonomus System Number).
Kita bisa tambahkan satu profile intsance baru atau kita juga bisa mengubah konfigurasi
pada profile yang telah ada (default). Nilai dari ASN ini kita sesuaikan dengan
informasi dari ISP. Sebagai contoh disini kita menggunakan 65432.
Kemudian kita juga akan melakukan konfigurasi pada tab 'Peers'. Disini kita akan
menambahkan dua buah rule untuk peering (memasangkan) dengan BGP Router yang ada di ISP. Kita tambahkan peering untuk
link koneksi Internasional dan juga IIX (lokal).
Pada parameter name kita tentukan nama dari jenis koneksi tersebut (Internasional
dan IIX). Kemudian kita arahkan parameter instance ke profile yang telah kita
buat sebelumnya yaitu 'default'. Untuk 'Remote Address' adalah gateway dari masing-masing
link koneksi, Jangan lupa untuk menentukan 'Remote AS'. Hal ini juga disesuaikan
dengan informasi dari ISP. Sebagai contoh kita kali ini kita menggunakan 65530.
Apabila proses 'peering' berhasil maka pada kolom state akan mucul keterangan 'Established' dan jika kita melihat melalui New terminal dengan script /routing bgp peer print, maka pada dua rule yang kita buat tadi terdapat flag 'E'.
Dan apabila kita lihat pada menu IP ->Routes maka akan muncul banyak sekali rule routing dengan flag 'DAb' (Dynamic Active BGP) yang mana rule tersebut merupakan rule untuk destination
dari IIX (lokal) dan
juga Internasional.
Sampai langkah ini IP Public yang ada pada router kita sudah bisa diakses dari
luar. Namun, untuk koneksi internetnya sendiri dari router maupun LAN (client)
masih belum bisa diakses. Untuk itu kita akan menambahkan rule pada firewall NAT. Namun disini kita tidak akan menggunakan rule NAT dengan "action=masquerade", karena link yang menuju ke internet yaitu ether1 dan ether2 menggunakan IP Private. Sehingga kita akan menggunakan "action=src-nat" dengan menunjuk IP Public yang berada pada salah satu interface router yaitu di ether5.
Pertama, kita tambahkan NAT untuk dua link koneksi ke internet (Internasional dan IIX).
Contoh scriptnya adalah sebagai berikut:
/ip firewall nat
add action=src-nat chain=srcnat out-interface=ether1 src-address=172.16.1.2 to-addresses=202.73.xxx.11
add action=src-nat chain=srcnat out-interface=ether2 src-address=172.16.4.2 to-addresses=202.73.xxx.11
add action=src-nat chain=srcnat out-interface=ether1 src-address=172.16.1.2 to-addresses=202.73.xxx.11
add action=src-nat chain=srcnat out-interface=ether2 src-address=172.16.4.2 to-addresses=202.73.xxx.11
Kedua, kita tambahkan NAT untuk akses internet dari jaringan LAN. Contoh scriptnya
adalah sebagai berikut:
/ip firewall nat
add action=src-nat chain=srcnat src-address=192.168.88.0/24 to-addresses=202.73.xxx.11
Dari langkah ini seharusnya client maupun router sudah bisa koneksi ke internet.
Kita bisa melakukan traceroute atau test ping untuk pengecekan. Nah, demikianlah langkah-langkah bagaimana cara konfigurasi dasar dari BGP. Anda
bisa sesuaikan alokasi ip addressing sesuai dengan kondisi real pada jaringan
Anda.
add action=src-nat chain=srcnat src-address=192.168.88.0/24 to-addresses=202.73.xxx.11
0 Response to "Konfigurasi Dasar BGP"
Post a Comment