Perkembangan teknologi internet sekarang ini sangat cepat. Dahulu orang menggunakan
internet masih menggunakan koneksi yang lama, namun sekarang sudah menggunakan
keneksi serba cepat. Alat-alat teknologi pun berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi yang ada. Banyak media-media yang digunakan dalam penyaluran sinyal,
salah satunya ialah fiber optik. Fiber optik dapat dikatakan sebagai salah satu
bentuk transmisi dalam gelombang cahaya.
Perangkat pendukung untuk pemasangan sistem komunikasi menggunakan Fiber Optik
yaitu Optical connector, pigtail, SFP, dll. Kali ini kita hanya akan membahas
mengenai SFP. SFP merupakan kependekan dari Small Form-Factor Pluggable. SFP adalah
perangkat yang men-transmitte dan me-receive sinyal informasi dengan
media serat optik. SFP merupakan pengembangan dari Gigabit Interface
Converter (GBIC). SFP disebut juga mini-GBIC. Istilah GBIC artinya suatu
port yang dikhususkan untuk berhubungan dengan jaringan backbone dengan
bandwidth yang besar.
Modul SFP dapat digunakan pada Switch atau media Konverter Slot SFP. SFP merupakan hot-pluggable, artinya perangkat ini akan otomatis mendeteksi saat dipasang di perangkat. Mikrotik sudah memiliki port SFP di beberapa series Routerboardnya, seperti pada Cloud Core Router Series, Cloud Router Switch Series, RB 2011UiAS-2HND, dll.
Tipe SFP
dibagi menjadi beberapa jenis, bergantung pada jarak kabel optik yang
digunakan, serta tipe kabel optik tersebut (single mode atau multimode).
Macam-macam
SFP Trainceiver pada Mikrotik dapat Anda
lihat di sini.
Cara implementasi SFP sebenarnya cukup mudah. Namun sebelumnya, kita harus ketahui
dulu kebutuhan jaringan yang akan kita bangun, misal jarak tiap node dan troughput
yang akan dilewatkan. Dari kebutuhan tersebut, kita bisa memilih jenis SFP dan
kabel fiber yang kita butuhkan. Tiap SFP memiliki spesifikasi mode, jarak, dan
troghput. Sebut saja seri S+85DLC03D. Produk ini memiliki spesifikasi kemempuan
troughput 10 Gbps, yang dapat diimplementasikan dengan kebel fiber multi mode,
dan panjang kabel fiber 300 meter. Cukup mudah jika kedua sisi menggunakan spesifikasi
SFP yang sama. Namun bagaimana jika berbeda ?
Sebagai
contoh LAB kali ini, kami akan mengkoneksikan dua buah router yang
memiliki port SFP yang berbeda. Koneksi dapat terjadi jika di kedua sisi
menggunakan SFP Transceiver dengan mode yang sama. Sebagai contoh, router A menggunakan
Routerboard CRS226-24G-2S+IN
sedangkan router B menggunakan Routerboard CRS125-24G-1S-IN.
Kedua perangkat dapat
saling terkoneksi jika di kedua sisi dipasang SFP Transceiver dengan mode yang
sama. Namun jika
ternyata sudah menggunakan transceiver dengan mode yang sama tapi gagal, maka
lakukan langkah berikut :
Pertama lakukan konfigurasi interface SFP. Double klik pada interface SFP, kemudian
pada tab Ethernet, uncheck auto-negotiation seperti gambar dibawah ini :
Langkah diatas bisa diimplementasikan pada seri CRS yang lain jika mengalami
permasalahan yang sama. Namun jika belum bisa juga, lakukan percobaan dengan mencabut
dan memasang kembali SFP Transceiver yang digunakan.
Pada tipe routerboard CRS Series yang memiliki 2 SFP+ 10G, jika dilihat dalam winbox, interface SFP akan terdeteksi sfpplusX maupun sfp-sfpplusX. Sfp-sfpplusX bisa melakukan koneksi dengan SFP maupun SFP+, namun jika sfpplusX hanya bisa terkoneksi dengan sesama SFP+ saja. Langkah ini juga bisa diterapkan untuk interkoneksi menggunakan SFP-T (SFP to RJ45).
Pada tipe routerboard CRS Series yang memiliki 2 SFP+ 10G, jika dilihat dalam winbox, interface SFP akan terdeteksi sfpplusX maupun sfp-sfpplusX. Sfp-sfpplusX bisa melakukan koneksi dengan SFP maupun SFP+, namun jika sfpplusX hanya bisa terkoneksi dengan sesama SFP+ saja. Langkah ini juga bisa diterapkan untuk interkoneksi menggunakan SFP-T (SFP to RJ45).
0 Response to "Koneksi Port SFP antar RouterBoard Mikrotik"
Post a Comment